LUWU UTARA - Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, berpeluang mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya (SWK) dari Presiden Joko Widodo. Tanda Kehormatan SWK ini adalah tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah RI kepada kepala daerah yang berjasa kepada negara serta menjadi teladan bagi orang lain, khususnya dalam meningkatkan pembangunan keluarga bangga kencana serta inovasi-inovasi percepatan penurunan stunting.
Sebelum Bupati Indah Putri Indriani mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya, Tim Verifikasi Satyalencana Wira Karya dari Sekretariat Militer Presiden (Setmilpres) Kementerian Sekretariat Negara terlebih dahulu melakukan verifikasi lapangan selama dua hari di beberapa lokus atau titik di Kabupaten Luwu Utara guna memastikan kelayakan Bupati Indah Putri Indriani mendapatkan Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya tersebut.
Tim Verifikasi Satyalencana Wira Karya dari Setmilpres ini dipimpin oleh Dwi Daryanto, Arsiparis Ahli Madya Biro Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan (GTK) Setmilpres. Selain Dwi Daryanto, Tim Verifikasi Tanda Kehormatan Satyalencana Wira Karya ini juga diisi oleh Leni Marlina dari Biro GTK, Sherlyta Devia Dongoran (Biro GTK), Andi Rita Mariani (Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulel), Fifi Husnil Fitry (BKKBN), serta Mita Mey Liana (BKKBN).
Tim ini pula yang kemudian menjadi panelis atau penilai atas pemaparan Bupati Indah Putri Indriani sebagai Calon Penerima Tanda Kehormatan SWK yang dilakukan pada Kamis (8/6/2023) malam, di Aula Hotel Bukit Indah, Masamba. Pemaparan orang nomor satu di Kabupaten Luwu Utara ini dihadiri Wakil Bupati Suaib Mansur, para Kepala Perangkat Daerah, serta jajaran Dinas P3AP2KB, yang ikut memberikan dukungan kepada Bupati perempuan pertama di Sulsel itu.
Baca juga:
158 CPNS Luwu Utara Terima SK 100 Persen
|
Di hadapan tim verifikasi, Indah memaparkan kebijakan Pemda Kabupaten Luwu Utara dalam upaya mendukung pelaksanaan Program Bangga Kencana, serta Percepatan Penurunan Prevalensi Stunting di Kabupaten Luwu Utara. “Terkait kebijakan dalam upaya mendukung Program Bangga Kencana, DP3AP2KB memiliki satu bangunan Gudang Alkon, 15 Balai Penyuluh KB, termasuk mobil penerangan dan 91 motor operasional PLKB, ” papar Indah Putri Indriani.
Apa saja strategi yang diterapkan Pemda Kabupaten Luwu Utara dalam mendukung Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting? Bupati beralias IDP ini menyebutkan, ada beberapa strategi yang dilakukan, di antaranya adalah penguatan dan sinkronisasi kebijakan pengendalian penduduk, penguatan kapasitas fasilitas kesehatan, penguatan kemitraan, serta peningkatan jangkauan pelayanan keluarga dan kesehatan reproduksi di wilayah khusus.
Tak kalah pentingnya yang disampaikan Indah Putri Indriani adalah kehadiran berbagai inovasi dalam upaya pencegahan stunting serta percepatan penurunan prevalensi stunting. Pada pemaparannya tersebut, Indah menyebutkan beberapa inovasi yang selama ini dinilai efektif mencegah stunting. Di antaranya adalah Getar Dilan, Kejar Stunting, Kapsul Indah, dan Giat Ki Ces. “Kita juga ada inovasi pendukung program Bangga Kencana, seperi ANC Hipnoterapi, Hypnogreen, Si Dora Eman, dan Kedai Bumil, ” sebutnya.
Pemaparan Bupati Indah Putri Indriani mendapat apresiasi yang begitu tinggi dari Tim Verifikasi Tanda Satyalencana Kehormatan dari Setmilpres dan BKKBN Sulsel. Ketua Tim Verifikas, Dwi Daryanto misalnya. Ia menyebutkan bahwa pemaparan Bupati Indah sudah sangat lengkap dan begitu detail, sehingga tak perlu waktu lama untuk melakukan pendalaman. “Saya kira apa yang dipaparkan ibu Bupati ini sudah sangat legkap sekali, ” ucap Dwi Daryanto tersenyum.
Pemaparan yang dilakukan Indah ini adalah bagian dari tahapan verifikasi oleh Tim Verifikasi Tanda Kehormatan SWK dan BKKBN Sulsel yang dilakukan selama dua hari di Kabupaten Luwu Utara. Selanjutnya, tim verifikasi ini akan melakukan validasi penilaian di tingkat pusat untuk menentukan siapa kepala daerah yang layak mendapatkan SWK. Diketahui, di Sulsel, hanya ada 3 Bupati yang berpeluang. Selain Indah, ada juga Bupati Gowa dan Bupati Bantaeng.